Welcome Myspace Comments

Rabu, 01 Februari 2012

Eutrofikasi (1)


> Pengertian Eutrofikasi <
Definisi dasar eutrofikasi adalah pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrient yang berlebihan ke dalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik jika konsentrasi total phosphorus (TP) dalam air berada dalam rentang 35-100 µg/L. Sejatinya, eutrofikasi merupakan sebuah proses alamiah di mana danau mengalami penuaan secara bertahap dan menjadi lebih produktif bagi tumbuhnya biomassa. Diperlukan proses ribuan tahun untuk sampai pada kondisi eutrofik. Proses alamiah ini, oleh manusia dengan segala aktivitas modernnya, secara tidak disadari dipercepat menjadi dalam hitungan beberapa dekade atau bahkan beberapa tahun saja. Maka tidaklah mengherankan jika eutrofikasi menjadi masalah di hampir ribuan danau di muka Bumi, sebagaimana dikenal lewat fenomena algal bloom.

Eutrofikasi didefinisikan sebagai pengayaan (enrichment) air dengan nutrien atau unsur hara berupa bahan anorganik yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan produktivitas primer perairan. Nutrient yang dimaksud adalah nitrogen dan fosfor.


Beberapa elemen (misalnya silikon, mangan, dan vitamin) merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan algae. Akan tetapi, elemen-elemen tersebut tidak dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi meskipun memasuki badan air dalam jumlah yang cukup banyak. Hanya elemen tertentu, misalnya fosfor dan nitrogen, yang dapat menyebabkan perairan mengalami eutrofikasi


Eutrofikasi diklasifikasikan menjadi dua yaitu artificial atau cultural eutrophication dan natural eutrophication. Eutrofikasi diklasifikasikan sebagai artificial (cultural eutrophication) apabila peningkatan unsur hara di periaran disebabkan oleh aktivitas manusia dan diklasifikasikan sebagai natural eutrophication jika peningkatan unsur hara di perairan disebabkan oleh aktivitas alam

> Penyebab Eutrofikasi <
Salah satu penyebab terjadinya eutrofikasi di suatu perairan adalah buangan limbah domestik. Limbah domestik merupakan buangan berupa bahan-bahan sisa dan tidak berguna dari berbagai aktivitas rumah tangga. Limbah ini pada gilirannya akan dapat mempengaruhi kehidupan atau ekosistem penerima limbah tersebut. Sebagian besar masyarakat kita masih beranggapan bahwa lingkungan perairan merupakan tempat pembuangan yang murah dan mudah. Akibatnya terjadi degradasi lingkungan di suatu perairan.


Untuk menghindari terjadinya gangguan terhadap lingkungan penerima limbah tersebut, idealnya limbah tersebut sebelum dibuang ke alam bebas perlu dilakukan suatu tingkat pengolahan. Salah satu aspek yang menjadi sasaran pengolahan terhadap limbah domestik adalah mengurangi konsentrasi senyawa-senyawa mineral yang terkandung didalamnya. Tanpa adanya usaha ini, kelebihan kadar senyawa mineral di perairan akan menyebabkan terjadinya proses eutrofikasi (penyuburan) pada perairan penerima limbah, yang pada gilirannya dapat memacu pertumbuhan organisme tertentu secara tidak terkendali dilingkungan perairan.

> Cara Menanggulangi Eutrofikasi <

Ada beberapa faktor yang menyebabkan penanggulangan terhadap problem ini sulit membuahkan hasil yang memuaskan.
Faktor-faktor tersebut adalah aktivitas peternakan yang intensif dan hemat lahan, konsumsi bahan kimiawi yang mengandung unsur fosfat yang berlebihan, pertumbuhan penduduk bumi yang semakin cepat, urbanisasi yang semakin tinggi, dan lepasnya senyawa kimia fosfat yang telah lama terakumulasi dalam sedimen menuju badan air. Oleh karena itu salah satu solusi yang penting yaitu dibutuhkan suatu kebijakan yang kuat dalam mengontrol pertumbuhan penduduk serta penggunaan fosfat terutama di bidang pertanian. Dalam pemecahan problem ini, peran serta pemerintah dan seluruh masyarakat sangat penting terutama untuk mengelola, memelihara, dan melestarikan sumber daya air demi kepentingan bersama



Pada umumnya ada dua cara untuk menanggulangi eutrofikasi :

1. Attacking symptoms
Yaitu dengan mencegah pertumbuhan vegetasi penyebab eutrofikasi dan meningkatkan oksigen terlarut di dalam perairan. Untuk cara ini ada beberapa metode yang dapat digunakan :
.. Chemical treatment yang bermaksud untuk mengurangi nutrien berlebih yang terkandung dalam air
.. Aerasi
.. Harvesting algae (memanen algae) untuk mengurangi algae yang tumbuh subur di permukaan air

2. Getting at the root cause
Yaitu mengurangi nutrien dan sedimen berlebih yang masuk ke dalam air. Ada beberapa metode yang dapat digunakan :
.. Pembatasan penggunaan fosfat
.. Pembuangan limbah fosfat dari rumah tangga dan pemukiman
.. Upaya untuk mensubstitusi pemakaian fosfat dalam detergen
Namun cara ini akan lebih efektif dilakukan apabila dari pemerintah sendiri mengeluarkan peraturan mengenai penggunaan bahan-bahan yang mengandung fosfat.


> Akibat eutrofikasi <
Kondisi eutrofik sangat memungkinkan alga, tumbuhan air berukuran mikro, untuk tumbuh berkembang biak dengan pesat (blooming) akibat ketersediaan fosfat yang berlebihan serta kondisi lain yang memadai. Hal ini bisa dikenali dengan warna air yang menjadi kehijauan, berbau tak sedap, dan kekeruhannya yang menjadi semakin meningkat. Banyaknya eceng gondok yang bertebaran di rawa-rawa dan danau-danau juga disebabkan fosfat yang sangat berlebihan ini. Akibatnya, kualitas air di banyak ekosistem air menjadi sangat menurun. Rendahnya konsentrasi oksigen terlarut, bahkan sampai batas nol, menyebabkan makhluk hidup air seperti ikan dan spesies lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik sehingga akhirnya mati. Hilangnya ikan dan hewan lainnya dalam mata rantai ekosistem air menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem air. Permasalahan lainnya, cyanobacteria (blue-green algae) diketahui mengandung toksin sehingga membawa risiko kesehatan bagi manusia dan hewan. Algal bloom juga menyebabkan hilangnya nilai konservasi, estetika, rekreasional, dan pariwisata sehingga dibutuhkan biaya sosial dan ekonomi yang tidak sedikit untuk mengatasinya.

Selain hal itu, dampak lain yang dapat terjadi akibat proses eutrofikasi antara lain :
.. Blooming alga dan tidak terkontrolnya pertumbuhan tumbuhan akuatik lain
.. Terjadi kekeruhan perairan
.. Terjadi deplesi oksigen, terutama di lapisan yang lebih dalam dari danau atau waduk
.. Terjadi supersaturasi oksigen
.. Berkurangnya jumlah dan jenis spesies tumbuhan dan hewan
.. Berubahnya komposisi dari banyaknya spesies ikan menjadi sedikit spesies ikan
.. Berkurangnya hasil perikanan akibat deplesi oksigen yang signifikan d perairan
.. Produksi substansi beracun oleh beberapa spesies blue-green algae
.. Ikan yang ada di perairan menjadi berbau lumpur
.. Pengurangan nilai keindahan dari danau atau waduk karena berkurangnya kejernihan



Tidak ada komentar: